Selasa, 03 April 2012
Hari yang sungguh kutunggu-tunggu untuk membuktikan diriku telah tiba. Kesiapanku selama berminggu-minggu dengan diselingi tangis keluh kesah ku akhirnya harus di Uji pada hari ini.
Aku merasa gemetar dan sungguh ingin menenangkan hati dan pikiran dengan canda tawa dahulu. Tetapi itu semua berbuah kurang baik.Berawal saat ingin berangkat ke sekolah untuk menempuh ujian itu. Aku merasakan betapa kagetnya aku dengan kejadian yang kurang baik ini. Perutku sakit. Ku jalani perjalananku dengan hati tenang dan Puji Tuhan selamat sampai tujuan.
Sesampainya di sana aku merasakan aneh di telingaku, Ku coba menyembuhkannya kemudian dengan tetapi seusai baik. Tempat minumku jatuh PYAR.. Firasat buruk mulai kurasakan. Tempat minumku langsung pecah tanpa konfirmasi terlebih dahulu.
Akhirnya sesaat jam ujian akan dimulai perutku sakit lagi. Kambuh rasanya, akhirnya aku putuskan keluar ruangan dahulu, sampai perutku enakan lagi.
Akhirnya ujian berlangsung, kubaca satu demi satu soal, Aku tak mengerti semuanya, feelingku buyar konsentrasiku hilang,aku termangu tak dapat ku kerjakan satupun soal. Aku merasa takut, dan coba kukerjakan terus, hingga hanya sekitar 5/6 soal yang bisa aku kerjakan. Hingga waktu kurang 5 menit jawabanku belum bertambah, jawaban ku kosong tak ada artinya, Feeling ku jelek. Ya sudah aku takut lagi akhirnya hanya bisa kusesali semuanya.
Setelah keluar kubertemu dengan teman-temanku. Mereka kelihatan gembira sekali bahkan mereka bisa mengerjakan 10-15an soal dari 20 soal itu. Aku sangat malu dan takut akan hasilnya. Yah mau apalagi aku diam terpaku. Saat mendengarkan mereka mebicarakan jawaban. Jawaban mereka jauh sekali berbeda dengan aku, wah salahku banyak nilai tidak tahu APAKAH MUNGKIN AKU LOLOS???
Katanya hanya 70 besar yang lolos ke provinsi, aku tak tahu apakah semuanya akan berakhir di sini. Akankah aku menggantungkan pena-ku untuk mengerjakan matematika karena ini juga Ajang kompetisi terakhirku.
Ibuku berkata, Ya sudahlah tidak apa-apa, Nasi juga sudah jadi Bubur sudah tidak bisa diulang. Sedangakan Ayah juga berkata, Mungkin Tuhan belum berkehendak itu untuk mu "Hurung dadi Kersa Dalem Gusti"
Ya sudahlah aku akan belajar mengikhlaskan segala sesuatunya sesuai dengan rencana Tuhan. Karna kuyakin Rencana Tuhan pasti Hebat.
Satu hal yang ingin kusampaikan, Maaf ya Ayah Ibu, Adik-adikku, Teman-teman, Bapak/Ibu Guru dan semuanya yang telah membantuku jika mungkin aku tak dapat meneruskan perjuangan terutama untuk kesempatan yang terakhir ini. It was the last chance, and now i am still waiting the answer dan The God's plan to me. So i am still waiting the announcement of this exam. Terpikir olehku MUNGKINKAH Kesempatan terakhirku Akan HILANG atau BERLANJUT?? Aku tetap akan menunggu dan berdoa kepada Tuhan.
God Bless Us Forever.
MAAF YA SEMUANYA ATAS KEKURANGANKU.
2 komentar:
semangat unn :)
Sip.
Posting Komentar