My Life is Never Flat

Berawal dari aku memulai perjalananku menyusuri kehidua-kehdupan SMA. Aku mengikuti berbagi kegiatan yang aku fikir akan menunjang kehidupanku. Kegiatanku ni sangat membantuku dalam berbagai h tetpi jug serng menggangguku sampai suatu hari aku harus rela hati merelakan diriku dipilih oleh mereka untuk menuntun mereka.

Berbagai hal telah mempengaruhi kehidupnku sehingga my life is never flat, kepribadianku berubah seiring masalh2 yang aku hadapi. Sifat burukku terbentuk dn muncul, anehnnya aku tak dapat mengendaaaalikan diriku. i can't contrl myself so Ibecome worse and worse.

Teringat kata seniorku mennggapi perktaanku "ini" takkan mengganggu cita-cita kit dan kegitn serta tujun kita, tetpi beliau berkta. "To ora wae, mezti tetep ngganggu, tetep menghalangi keingnan diri kita"

Ternyata begitu aku kan naik kelas XI benar kata senorku itu. Semua tak semudah yang aku alami sebelunya, semua terasa sulit dan merasakan harus mengorbankan berbagai kepentingan yang menurutku sangat penting. Tetapi, Puji Tuhan, aku menghadapinya dengan berkat-Nya walau banyak record buruk tentang diriku yang takkan terhapus oleh berputarnya waktu. Waktu yang berdimensi tak menentu tentang kehidupan dan ingat seseorang.

Pusing aku memikirkannya, i'm so confused. Tak ada teman tak da seorangpun teman dekat seperti 'dia' waktu SMP. Nothing special n my life, mereka yang aku kira akan membntuku mendpat terbaik, aku malah diacuhkan dan dimasukka ke dalam lubaang tk berdasar yng sulit untuk keluar dari ini.

Berawal dari acara dan perencanaan yang krang matang diikuti tindakkan mereka yng mengacuhkan driku dan tak pernah datang saat diundang dan tk pernah ikut terlibat dengan gejolak2 hiduku.

Sebenarnya aku ingin perg jauh dari ini, tpi aku tk bisa, aku merasa tanggung jawab dengan janji dan kepercayaanku. Akhirnya ku menerimakan 'nrimake" diriku dalam kondisi ini seperti yang diaami bim**f*d.

Hari yang ttak akan kulupakan, ketika karena masalah kecil tentang kegiatan "*****" aku hampir berkelahi dengan teman baikku sendiri teman pertamaku sejak SMP karena tajamnnya perkataanku seperti belati yang terasah setip hari. Sakitnya begitu sakit. mengapa aku tak dapt menahan diriku, mengontrol diriku. tak heran diriku yang belum dewasa dengan masalah2 menerjunkan diri dalm masalah dengn singa yng mengamuk.

Ketik berhubungan dengan pelajr2 se karesdenan SKA, aku malu begitu maalu ketika tak bisa menjawab tak bisa dipercya seperti orang tak knsisten akan kerjaku yang tak bcus, tak ada berarti event sebesar itu hanya dikerjakan beberapa orang kurang lebih 10 orang yang kelap-kelip urippe lampune kaya bangjo.

Akhirnya aku hanya berharap event ini akan baik di akhirnya Tetapi hany Tuhan yang tau semuanya akuu serahkan pada DIA. Jadilah padaku menurut perkataan-Mu. semoga kalian tahu akan susah sedih hidupku dan ikut aku membantu menyelesaikn event ini saja sebelum mungkin aku takkan bisa berbuat apa-apa lagi. See you. TT